Konstruktivisme yang DIKONSTRUKSIKAN


Konstruktivisme salah satu teori post postivist dalam Ilmu Hubungan Internasional yang melengkapi kelemahan dari teori besar Hubungan Internasionaal seperti Realisme, Liberalisme, dan Marxisme. Konstruktivisme muncul di akhir tahun 1990an dan berpengaruh pada awal 2000an menjawab fenomena Hubungan Internasioanl yang “out of the box”. Ilmu Hubungan Internasional bagian turunan dari Ilmu Sosial diidentikan dengan ilmu sosial yang positivistik dapat dikaji secara saintifik bahwa ilmu – ilmu sosial disamakan seperti ilmu alam.
Kosntruktivisme mempertanyakan tentang anarki dalam sistem internasional yang membuat negara bertingkah laku seperti yang dilakukan. Anarki dalam sistem internasional yang berarti tidak ada kedaulatan tertinggi diatas negara dan tidak ada pemerintahan yang lebih tinggi dari pemerintah. Kedaulatan salah satu kewenangan dan kedudukan tertinggi bagi negara. Negara salah satu aktor utama dalam kajian Ilmu Hubungan Internasional yang diibaratkan seperti human nature.          Dalam perspektif Realisme, negara seperti sifat dasar alamiah manusia yang dimana bumi adalah pijakan dan arena pertempuran agar dapat survive. Ibarat seperti hutan rimba, negara harus dapat survive dalam seleksi alam. Realisme pesimis tentang kerjasama internasional dan mengakui adanya aliansi sebagai tingkah laku negara dalam menjalin hubungan dengan negara lain berdasarkan kepentingan semata dan memetakan musuhnya bersama secara politik. Realisme optimis sistem internasional akan damai jika berada dalam bipolar.
Dari segi sejarah Perang Dingin munculnya dua aktor Amerika Serikat dengan ideologinya Liberalisme dan Uni Soviet berideologi Komunismenya. Stalin pemimpin Uni Soviet dengan melakukan Revolusi Bhoselvik mengikuti “kata hatinya” berpedoman pada Marxis Radikal menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara yang dituju seperti Cina yang berhasil dipengaruhi ideologi komunisnya pada tahun 1949. Terjadinya Perang Korea 1950 yang hingga sekarang membawa malapetaka menjadi sebuah krisis Korea yang terbagi menjadi Korea Utara oleh Uni Soviet dan Korea Selatan oleh Amerika Serikat, Invasi Cina di Tibet 1950. Amerika Serikat semakin khawatir dengan pengaruh komunismenya yang cepat menyebar seperti virus dan diibaratkan seperti teori domino; salah satu kartu jatuh maka kartu lainnya akan jatuh semua.[1] Untuk melakukan pembendungan anti komunisme, Amerika Serikat dengan cepatnya melakukan politik pembendungan di Kawasan Eropa yang collapse akibat Perang Dunia 2 dengan merestrukturisasi ekonomi di Kawasan Eropa dengan Marshall Plannya.  Terciptanya kedamaian bagi kaum Realis, dengan adanya bipolar akan membuat Balance of Power dalam sistem internasional.
Anarki dalam sistem internasional yang membuat negara bertingkah laku seperti yang diinginkan. Anarki menimbulkan kerusakan bagi kaum konstruktivisme bahwa anarki membuat negara, anarchy is what states make of it. Menurut Wend, anarki adalah hasil konstruksi sosial yang dibuat melalui ide-ide dan norma secara konstruksi. Anarki dalam sistem internasional memiliki dikotomi – konfliktual (neorealist) dan kerjasama (neoliberal).

 Gambar 1.1[2]
 
Dari segi State behaviour, negara salah satu intersubjectif struktur identitas dan kepentingan, jika identitas negara dan kepentingan adalah kompetitif dikonstruksikan secara kompetisi. Jika identitas negara dan kepentingan dihasilkan secara kooperatif maka dikonstruksikan melalui kerjasama.[3]

  
 Daftar Pustaka
Kegley. Charles W and Shannon L Blantos. 2011. World Politics Trend and Transformations 2010-2011 Edition. USA : Cengage Brain
Weber, Chyntia. 2010. International Relations Theory : A Critical Introduction Third Edition. USA : Routledge







[1] Charles W Kegley  and Shannon L.Blantos, , ‘World Politics Trend and Transformatios 2010-2011 Edition’. (2011, USA : Cengage Brain), hlm. 85.
[2] Op.cit, hlm. 66.
[3] Op.cit, hlm. 69.

Comments

Post a Comment

Popular Posts